Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA)

Sabtu 20 Februari 2015 yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Goa Maria Kerep Ambarawa. Seperti namanya, tempat ziarah ini terletak di Ambarawa. Saya berkunjung kesana bersama dengan keluarga. Kami berangkat sekitar 9.10 a.m. dan tiba di Ambarawa sebelum jam 12 siang. Menurut google maps, jarak antara Yogyakarta dan Ambarawa adalah 81 KM. Jadi seharusnya dengan kecepatan rata-rata 60km/jam kami dapat tiba sebelum jam 11 (1,5 jam perjalanan). Hanya saja kami singgah ke beberapa tempat dan di beberapa spot dari rute yang kami lalui,lalu lintas kendaraan cukup padat sehingga menghambat laju kendaraan yang kami tumpangi.

Perhentian pertama kami ada di rel kereta api di bawah jembatan dekat Stasiun Lempuyangan. Kami berhenti dikarenakan ada kereta api yang lewat. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dan singgah di mirota bakery untuk membeli bekal perjalanan kami.

Gambar 1. Mirota Bakery
Perhentian ketiga adalah indomaret. kami berhenti untuk membeli air minum. sebenarnya mirota menjual air minum dalam kemasan, hanya saja sudah masuk lemari pendingin. Kami sekeluarga sebisa mungkin menghindari minuman dingin. Setelah dari indomaret kami tidak singgah-singgah lagi sampai tiba di Ambarawa.

Kami tiba di tempat tujuan saat cuaca tidak mendukung untuk kami memutari areal ziarah dengan nyaman. Hujan turun cukup deras. Akhirnya kami memutuskan untuk mengisi tangki (baca : makan siang) terlebih dahulu. :) Disana disediakan bangunan khusus untuk berjualan (pedagang kaki lima dilarang berjualan di dalam areal GMKA). Pada lantai satu terdapat pernak-pernik, sementara makanan terletak di lantai dua. 

Bakso menjadi pilihan kami saat itu, cocok untuk memberikan tenaga dan ekstra kehangatan ditengah hujan. :) Selain bakso juga terdapat banyak makanan lainnya, seperti pecel, sate kelinci, sate ayam, bahkan ada penjual yang menjual durian. Selain bakso saya juga membeli makanan tambahan yang terbuat dari darah sapi, setau saya nama makanan tersebut adalah saren. Dari segi rasa, sangat tidak sesuai dengan selera saya. Bakso tersebut sungguh asin.Untuk saren, saya merasa kurang cocok karena membuat saya mual (kalau saren saya memang hanya coba-coba).

Gambar 2. Bakso Asin

Gambar 3. Saren

Gambar 4. Tahu + Rolade
Penjual-penjual disediakan tempat untuk berjualan, sehingga lapak-lapak tertata dengan rapi. Tidak ada penjual yang berkeliaran di areal GMKA, sehingga sampah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab pun dapat diminimalkan seminimal mungkin (saya masih melihat beberapa sampah plastik dan botol minuman di areal dekat patung).

Selesai makan kami langsung menuju area tempat Patung Bunda Maria yang diresmikan oleh bapak uskup. Papa saya melihat patung tersebut di Majalah Hidup. Jadi, mumpung sudah di Pulau Jawa dan Ambarawa tidak begitu jauh Papa saya pun merencakan kunjungan ini. (Begitulah latar belakang sampai saya bisa berkunjung ke tempat ini).

Untuk patungnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Gambar 5. Patung Bunda Maria Assumpta GMKA
Catatan : Untuk mendapatkan foto utuh seperti di atas, saya menggabungkan 38 buah foto. Hal ini dikarenakan saya mengambil gambar tersebut dengan lensa ber-focal length 100mm (equivalent 160mm untuk 35mm format).

Setelah merasa cukup menikmati pemandangan di areal patung, kami melanjutkan ke areal yang dinamakan dengan Taman Doa. Seperti namanya, tempat tersebut merupakan sebuah taman dan tempat untuk berdoa. Untuk tamannya terbagi menjadi beberapa tempat berpedoman pada beberapa tempat dari kitab suci.Tempat-tempat tersebut dapat dilihat pada Gambar di bawah.

Gambar 6. Plang Area di Taman Doa
Saya mengunjungi semua tempat yang ada, tetapi ada beberapa tempat yang tidak saya foto, dikarenakan tidak memungkinkan untuk mengambil gambar dengan lensa 100mm milik saya - daripada saya harus menginjak rumput, biarlah keindahan tempat tersebut tidak saya abadikan :).

Selain plang pada Gambar terdapat juga plang berikut ini :
Gambar 7. Another Plang
Masuk ke area taman doa kita akan menemukan peresemian tempat tersebut yang dituliskan dengan tinta berwarna emas pada sebuah batu. Dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 8. Prasasti Peresmian Taman Doa
Nah sekian dulu cerita dari saya - akan ada sambungannya di bawah :), berikut beberapa foto dari tempat-tempat yang dapat saya abadikan saat kunjungan saya ke Gua Maria Kerep Ambarawa.

Gambar 9. Lapangan Rumput Luas di Area Taman Doa
Gambar 10. Pernikahan di Kanna - Yesus Mengubah Air Menjadi Anggur
Gambar 11. Makam Yesus
Untuk gambar 11, sebenarnya gelap. Tetapi saat post processing saya buat menjadi terang untuk menghilangkan kesan horor (saya tidak menggunakan flash).
Untuk yang hendak berdoa juga terdapat tempat berdoa, yakni Gua Maria itu sendiri (sesuai nama tempat ini). Pada Gua Maria selain tempat untuk berdoa juga terdapat mata air, yang dipercaya dapat memiliki khasiat (khusus untuk yang percaya). 
Gambar 12. Gua Maria
Selain Gua Maria juga terdapat tempat untuk Jalan Salib. Untuk perhentian-perhentian seperti pada tempat jalan salib pada umumnya, hanya saja pada perhentian ke XII dibuat berbeda. Dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Perhentian XII - Yesus Wafat di Salib
Karena pada dasarnya saya lebih menyukai hewan dan tanaman, maka saya juga mengabadikan beberapa foto berikut ini :

Gambar 14. Ekor Tupai
Jujur saat itu pertama kalinya saya melihat tanaman ekor tupai. Bentuknya mirip dengan pohon cemara, pohon natal atau pinus sejenisnya tapi kecil.
Gambar 15. Papirus
Saya juga mengabadikan beberapa foto dengan perbandingan nyaris 1:1.

Gambar 16. Laba-Laba

Gambar 17. Mayat Ngengat

Gambar 18. Bakal Rumput
Setelah selesai mengelilingi taman doa, di luar terdapat penjual buah-buahan. Kami singgah untuk membeli alpokat dan sirsak.
Gambar 19. Lapak Panjual Buah
Sebelum benar-benar pulang kami masih singgah lagi untuk foto-foto di Patung Bunda Mari Assumpta. Pada kesempatan ini saya menyadari ada tanaman yang sungguh sangat familiar untuk saya.

Gambar 20. Tanaman di Belakang Patung

Gambar 21. Versi Tanaman Saja
Tanaman tersebut adalah Kelapa Sawit. Tanaman yang telah menghidupi keluarga kami hingga sekarang. :)

Last but not least. Saya juga mengabadikan tempat pembuangan hajat yang ada di Taman Doa. Tempatnya bersih dan tidak bau. Dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. WC Taman Doa

Gambar 23. Sticker di WC

Seperti ada tertulis pada Gambar 23 di atas, Keep Me Well and Clean, Because I'll Never Say What I've Seen. Jagalah Kebersihan Tempat Ini, Karena Apapun yang  Kulihat Akan Kusimpan Rapat Dalam Hati. Karena saya bukan toilet, jadi apa yang saya lihat tidak saya simpan rapat dalam hati. Tetapi saya tuangkan dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat. :)












Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hi, I am Cinor Kaban author of this blog. I love writing and photography, that's why I created this blog. Wish you all a good day. Sharing Is Caring.
If you have question or just want to say hello, please write your comment bellow or send an email to cinorkaban@gmail.com.

1 comments

  1. As dog owners, we want the best for our dogs. We want to see them bursting with energy, with a shiny healthy coat, bright eyes, and a wagging tail. In order to create a community of superb dog owners, rather than just good dog owners, we created Woof Woof Dog Supplies. http://www.bestpetfoodreviews.com

    ReplyDelete