Kuliner Ganjuran, Yogyakarta-Indonesia

Melanjutkan pos tentang Ganjuran, pos sebelumnya dapat dilihat di sini (link). Selain melihat keindahan alam dan wisata rohani, Ganjuran juga menyuguhkan wisata kuliner yang khas. Khas disini bukan seperti gudeg, atau makanan lainnya yang identik dengan Kota Jogja. Saya mengkategorikan kuliner yang ada khas dikarenakan tidak semua orang boleh memakannya. Pada ksempatan kali ini saya mencoba makanan rica-rica B1. Nah untuk yang kurang memahami dari mana asalnya kosakata B1, akan saya beritahukan sepengetahuan saya. :) 

B1 didapat dari jumlah huruf B yang terdapat pada sebuah kata dalam bahasa daerah salah satu suku di Indonesia ini. Kata tersebut adalah Biang, silahkan dicari sendiri artinya. :) Saya pertama kali mengetahui ini dari papa saya. Entah benar atau tidak tetapi masuk akal untuk menghitung jumlah huruf B-nya.:)

Nah cukup untuk pelajaran bahasa + sejarah yang kebenarannya pun tidak bisa saya buktikan. Kembali ke kuliner Ganjuran. B1 yang saya makan asalah versi warung makan di Ganjuran, mengapa demikian? Hal ini dikarenakan saya belum pernah makan yang seperti itu seumur hidup saya. Karena di Tanah Karo dan Tomohon tidak menyediakan versi yang seperti itu. Di Tanah Karo terkenal dengan istisalah Saksang dan di Tomohon terkenal dengan istilah RW,

Untuk versi Ganjuran ini, cabe dimasak utuh. Dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah, Selain cabe yang utuh, juga terdapat kemangi yang utuh. Warna masakan pun berbeda dari yang biasanya saya makan. Apabila saksang berwarna merah dan akan berubah menjadi merah kehitaman dan RW berwarna hitam, rica-rica B1 Ganjuran berwarna kuning.

Gambar 1. Rica-rica B1 Versi Ganjuran
Tampilan makanan seperti itulah adanya. Untuk rasa, sesuai lah untuk lidah saya. Soal rasa adalah pilihan, sesuai selera masing-masing. Untuk tingkat kepedasan, di bawah rata-rata. Saya sama sekali tidak mengeluarkan keringat berlebih saat memakan makanan ini. Rasa kok keringat sih? Emang ga nyambung sih.:D Tapi apabila diukur melalui tingkat kepanasan yang dirasakan oleh lidah saya, maka hasilnya akan menjadi lebih tidak akurat lagi. Tetapi akan tetap saya beritahukan bagaimana hot-nya makanan ini dilidah saya.

Mungkin beberapa dari pembaca pernah merasakan yang namanya Lotek Bu Bagyo, penyetan kuah tongseng di daerah papringan atau Penyetan Bu Rum. Nah apabila ke tempat-tempat tersebut saya merasakan tingkat kepedesan yang sama bila saya makan dengan cabe 2. Jadi untuk teman-teman pecinta makanan pedas, silahkan memberitahukan kepada pemiliki warung untuk menambah cabenya. Karena secara default menurut saya tidak pedas (cabenya tidak saya makan semua untuk menghindari hal-hal yang tidak saya inginkan - mules).

Untuk harga per porsi diharga Rp 15.000,00 dan nasi Rp 3.000,00. Minuman saya memesan air putih hangat, gratis. :) Untuk mereka yang hemat lauk dan banyak makan nasi, porsi 1 piring nasi tidak akan. Saya yang tergolong sedikit makan (saya ada masalah pencernaan, jadi tidak bisa makan langsung banyak sekaligus. Harus bertahap) saja menghabiskan 2 porsi nasi. Dapat dilihat pada Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4.
Gambar 2, Setengah Perjalanan
Gambar 3. Nasi Ronde 2
Gambar 4. Selesai

Rica-rica Ganjuran ini memiliki nilai lebih untuk saya. Makanan tersebut memang tidak pedas karena cabenya yang terpisah (ini termasuk nilai lebih, mau pedas silahkan tambah cabe), tetapi tetap memberikan sensasi hangat untuk tubuh. Cocok dimakan untuk mereka yang berkendara menggunakan sepeda motor ke Ganjuran. Saya sendiri biasanya tidak akan berani memakan makanan yang mengandung cabe apabila sedang dalam perjalanan, dikarenakan saya memiliki perut yang lemah. :(, Tetapi saya tetap memakan makanan ini, dikarenakan sebelumnya saya pernah dibungkuskan oleh teman saya dan diberikan tengah malam saat saya telah makan malam. Akhirnya mau tidak mau saya makan esok paginya karena takut basi apabila semakin lama saya simpan. Nah pengalaman sarapan itulah yang membuat saya berani kembali memakan rica-rica ini. Saya sama sekali tidak mengalami mules yang biasanya saya rasakan, bahkan dengan lotek cabe 2 saja saya bisa bolak-balik ke wc. :)

Sekian cerita saya untuk Kuliner Ganjuran ini. Dikesempatan berikutnya saya akan menulis tentang Saksang dan RW untu mereka yang penasaran. :)


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hi, I am Cinor Kaban author of this blog. I love writing and photography, that's why I created this blog. Wish you all a good day. Sharing Is Caring.
If you have question or just want to say hello, please write your comment bellow or send an email to cinorkaban@gmail.com.

0 comments