• Home
  • Jalan-jalan
  • Belanja
    • Blibli
    • Bhinneka
    • Lazada
    • Mataharimall
  • Kuliner
  • Ceritaku
  • Info Blog
Ada kejadian yang menarik untuk saya pagi ini. Saya diminta orang tua untuk membelikan tiket pesawat dengan rute Manado-Yogyakarta. Seperti biasa, saya langsung mengecek tiket(dot)com. Saya baru menjadi member di situs e-commerce ini Desember 2014 yang lalu. Sebelumnya saya masih membeli melalui perusahaan travel fisik yang saya harus datang ke tempat dan ada jam operasionalnya. Ini lah kemajuan teknologi, sekarang saya bisa membeli tiket dari kamar kapanpun saya mau. :)

Kembali ke kisah saya pagi tadi. Saya diminta untuk membelikan tiket untuk dua orang. Saya cek harga perorang Rp 1.380.000,00 (saya lupa membuat screenshotnya), nah biasanya harga yang tertera belum final. Bisa jadi lebih mahal ataupun lebih murah, tapi pengalaman saya selama ini harga tiket biasanya jadi lebih murah 20 ribu sampai 50 ribu. Lumayanlah, bisa untuk beberapa kali makan. :) 

Setelah memasukkan data dan melanjutkan transaksi, tiket.com pun menghitung biaya yang harus saya bayarkan. Ternyata saya cukup membayar Rp 1.630.000,00 (dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah). Apabila mengikuti harga yang tertera seharunya saya membayar Rp 1.760.000,00, tetapi saya bisa menghemat sekitar 130 ribu.:)



Gambar 1. Total yang Harus Saya Bayar
Sudah mendapatkan diskon pun, ternyata uang saya di rekening BCA tidak cukup untuk membayar. Saya hanya ingat uang saya memang tidak sampai 3 juta. Karena tiket sekitar 2 jutaan, saya pikir uang saya akan cukup-cukup saja. Saya ingat saya memiliki Tix Point. Dalam hati saya berkata, "Semoga saja cukup". Akhirnya saya putuskan untuk menggunakan Tix Point. Kekurangannya disini kita tidak bisa memilih nomimal yang akan kita gunakan. Secara otomatis semua Tix Point yang kita miliki akan terpakai apabila jumlahnya tidak melebih transaksi yang kita lakukan. Jumlah Tix Point yang saya redeem dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Redeem Tix Point
Setelah menggunakan semua Tix Point saya, transaksi pun bisa saya lanjutkan. Saldo di tabungan saya mencukupi untuk membayar transaksi tersebut. Total pembayaran yang setelah menggunakan Tix Point dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Total Transaksi yang Baru
Transaksi kali ini bisa saya katakan sesuatu yang akan saya ingat dalam waktu yang cukup lama. Setelah transaksi ini saldo di tabungan saya pun menyentuh angka terendah sejak saya membuka rekening saya, dapat dilihat pada Gambar 4. Tanpa Tix Point pasti transaksi ini tidak akan selesai hari ini dan bisa saja harga tiket yang saya perlukan menjadi lebih mahal lagi. Akhir kata, terimakasih TIKET.COM. :)

Gambar 4. Saldo Akhir Tabungan


Sidoarjo - Jawa Timur, tempat saya membeli dompet saya beberapa tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, tempat saya membeli dompet di Sidoarjo sudah tidak dapat dikunjungi lagi karena lumpur. Dompet yang saya beli di sana pun akhirnya sudah harus diganti dengan yang baru. Bukan karena sudah tidak bisa dipakai lagi, tetapi fitur yang ada pada dompet tersebut sudah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan saya.


Berikut penampakan dompet saya tersebut :


Untuk bisa menjadi seperti itu diperlukan waktu lebih kurang 3 tahun. Beberapa kali saya hendak mengganti dompet ini, hanya saja saya belum menemukan yang sesuai selera dengan harga yang ok punya.:) Setelah beberapa kali browsing dan menanti promo, akhirnya saya menemukan dompet Weichen ini. Dompet ini saya beli tanpa promo, regular price. Saya langsung tertarik saat melihat ada tempat koin pada dompet ini.

Berikut penampakan dompet yang baru saya beli :



Nanti akan saya update dengan foto-foto setelah penggunaan beberapa waktu. :)



The Bahasa version can be found here.

I visited this place with my father and our priest. We also brought a dog (mix race : Husky + German Shepherd). The dog is very calm, not even once he bark without reason. Even when we were in the big road with lots of people passing by, Almost every farm has dog in Wawo. So bringing a dog with us is kinda noisy, but fun. :D As I said, our dog wouldn't barking unless necessary. Farmer's dogs were the one that bark like crazy. It's like Indonesian proverb "Tong kosong nyaring bunyinya" with a rough translation "Empty bucket make a louder noise that the full one". Farmer's dogs were small compared to our dog. I can say all of them were coward too.ha..ha... It can be seen from the video below.


So if you are afraid of dog, I suggest you bring your friend with you. Also don't bring any other animal. But, if you are not afraid then it is ok to bring your pet with you.:) 
Aside from taking care of our health and taking the dog for morning walk, I was also taking care of my hobby. I took lots of photos there. Some of them can be seen below (the quality isn't that great cause I was using my phone, but I believe the photos still can deliver the beauty of this place) : 











12 Desember 2015, merupakan salah satu hari bersejarah di dunia perbelanjaan online Indonesia. Situs-situs e-commerce berlomba-lomba menawarkan produk dengan harga yang WOW murahnya. Karena saya sekarang belum berpenghasilan, jadi saya ikut memantau saja. :') 


November yang lalu, saya iseng-iseng menukar beberapa reward point blibli saya. Saya tukarkan untuk kupon Rp 100.000,00 dengan syarat minimal pembelian Rp 110.000,00. Masa berlaku kupon ini hingga tanggal 12 Desember pukul 23.59. Maka dari itu saya memutuskan untuk menggunakannya pada harbolnas, siapa tau ada barang yang didiskon besar-besaran dan bisa terbeli cukup dengan menambahkan beberapa ribu rupiah lagi. Ternyata hal tersebut hanyalah mimpi :D. Blibli tidak memberikan diskon besar-besaran pada hari itu, melainkan sebuah promo baru yaitu cashback 100%. Berikut ketentuan promo tersebut :


Gambar 1. Ketentuan Cashback 100%


Berikut mekanisme penerimaan cashback tersebut :


Gambar 2. Mekanisme Peneriman Cashback 100%

Untuk saat ini saya belum bisa membahas lebih jauh tentang promo cashback ini. Apabila saya sudah menerima vouchernya akan saya buat sebuah tulisan baru. :)


Untuk part 2 dapat dilihat di sini

Kembali lagi dengan cerita pribadi saya. Selasa, 8 Desember 2015 yang lalu saya menemani teman saya mengurus STNK hilang. Ternyata hal ini merupakan suatu kegiatan yang cukup melelahkan. Saya akui, hal ini menjadi lebih melelahkan dikarenakan ketidak tahuan kami akan prosedur pengurusan yang berlaku. Karena itulah maka saya menuliskan pengalaman saya ini dan membagikannya dengan teman-teman. :) Saya akan menulis secara berurutan proses yang kami lakukan.

Pertama-tama akan saya ceritakan terlebih dahulu latar belakang hilangnya STNK. STNK yang hilang merupakan milik saudara teman saya. Nomor kendaraan yang tertera pada STNK adalah nomor kendaraan Sleman, sementara STNK hilang di daerah Cikarang. Karena nomor kendaraan bukan daerah Cikarang, maka harus diurus ke daerah asal. Dari Cikarang saudara teman saya mengirimkan berkas-berkas yang nantinya akan digunakan, yakni :

  1. BPKB asli
  2. KTP asli
  3. Foto kopi STNK  (untungnya STNK pernah di-scan sebelumnya)
  4. Surat hilang dari kepolisian Cikarang


Bermodalkan berkas-berkas tersebut teman saya pergi mengurus ke Samsat Bantuan di daerah Maguwo (karena samsat ini lebih dekat daripada samsat pusat yang berada di Jalan Magelang km 13). Dia ke samsat pembantu juga sekalian untuk membayar pajak kendaraanya sendiri. Jadi harapannya, sekali mendayung dua-tiga pulau terlewati. Ternyata, samsat pembantu tidak memiliki wewenang untuk mengurus STNK hilang. Disini lebih ke pembayaran pajak kendaraan. Dari samsat ini teman saya diarahkan untuk menuju samsat pusat bagian cek fisik.

Karena percobaan yang pertama gagal, akhirnya mau tidak mau harus ke samsat pusat. Nah yang di samsat pusat ini saya baru ikut menemani. Saya sudah biasa membayar pajak kendaraan saya sendiri. Sejak 2010 yang lalu tidak ada satupun pembayaran pajak saya yang terlewatkan #nyombongsek ;D. 

Kami memutuskan untuk berangkat sepagi mungkin dengan harapan antrian yang ada belum terlalu panjang. Kami tiba di samsat pusat sekitar pukul 08.10 dan langsung menuju bagian cek fisik kendaraan. Dibagian ini tidak ada nomor antri, karena kami tidak tahu prosedur pengantrian kami memutuskan untuk melihat bagaimana cara orang mengantri. Ternyata kita langsung menaruh berkas di loket dan menunggu petugas memanggil nama yang tertera pada STNK. Setelah giliran kami, ternyata di bagian ini belum bisa diproses dikarenakan harus disahkan terlebih dahulu. Kami harus meminta pengesahan dibagian BPKB Polres. 

Karena kami pikir polres itu jauh kami berkendara meuju kesana. Ternyata polres dan samsat pusat tadi hanya berjarak sekitar 300 meter. Tetapi kami tetap bersyukur kami memutuskan menggunakan kendaraan, karena saat kami tiba disana pintu gerbang masuk belum dibuka. Beberapa polisi masih berkumpul di lapangan, sepertinya sedang apel pagi, Karena kami tidak tahu kapan polres baru benar-benar buka, kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu. Kami tiba di tempat makan sekitar setengah 9 pagi. Kami makan di Soto Barokah atau apalah namanya (saya lupa). Saya hanya ingat soto terletak tepat di U turn dan logo dari tempat makan tersebut mirip dengan Kolonel Sanders KFC. Di spanduk rumah makan juga tertulis tanpa vetsin, micin dan sejenisnya.

Tepat jam 9 kami beranjak dari tempat duduk dan membayar makanan kami. Setelah itu kami langsung malanjutkan perjalanan. Di perjalanan kami memutuskan untuk memakirkan kendaraan di samsat dan berjalan kaki ke polres. Setelah tiba di Polres kami tidak tahu harus kemana, syukurnya ada bapak parkir yang bisa kami tanyai. Akhirnya kami tiba dibagian pengurusan BPKB. Tiba disini kamipun biangung karena tidak jelas harus kemana, banyak ruangan. Hal yang cukup menyedihkan adalah ruangan informasi kosong. Akhirnya teman saya memutuskan untuk bertanya pada bagian yang rame dikunjungi orang lain, yakni bagian cek fisik dengan loket kaca. Disana saat bertanya mengenai harus kemana mengurus STNK hilang, tanpa mehilat berkas, bapak yang bertugas langsung bertanya, "Apakah sudah dibuat berita hilang di radio dan koran?" Karena belum jadi tidak bisa diproses.

Mendapatkan pelayanan yang joss, ekspresi wajah teman saya jadi tidak karuan. Yah, disinilah mengapa sebaiknya pergi bersama teman jika mengurus hal yang belum jelas. Agar kita tidak tenggelam ditengah ketidak pastian. Kami berunding dan akhirnya memutuskan untuk menunggu ruang informasi yang kosong terisi kembali (untuk menanyakan dan memperjelas perihal syarat apa saja yang kami masih kurang, agar kami dapat mempersiapkan), Setelah menunggu sekitar 15 menit dan tak ada tanda-tanda yang menunjukkan ruang tersebut akan terisi, maka kami beranjak dari tempat duduk. Kami celingak-celinguk mencari orang berseragam yang sekiranya bisa kami tanyai. Tidak berapa lama ada seorang bapak yang bertanya pada seorang polisi. Polisi tersebut menjawab dengan ramah dan seksama. Dalam hati saya berkata, "Bapak ini ni yang bisa saya tanyai". Setelah bapak sebelumnya selesai saya menyapa bapak polisi tersebut dan menjelaskan permasalahan yang sedang saya alami. Dari bapak polisi ini saya mendapatkan nama dan ruangan polisi yang bisa saya tanyai lebih lanjut perihal STNK hilang.

Kami langsung menuju ruangan yang ditunjukkan untuk menemui bapak polisi yang ketiga. Tiba di ruangan, kami disapa dengan ramah. Berkas pun langsung kami tunjukkan. Bapak polisi ini juga melihat berkas dengan seksama. Beliau berkata kami hanya kurang melampirkan bukti penerbitan berita di koran dan radio saja. Saya bertanya apakah memang harus, soalnya di daerah hilangnya STNK saat saudara teman saya mengurus surat kehilangan di kantor polisi disana, sama sekali tidak diminta untuk membuat berita kehilangan di radio dan koran. Bapak ini berkata kalau itu merupakan sebuah formalitas yang menunjukkan kalau pemohon sudah berusaha mencari sebelum meminta dibuatkan STNK yang baru. Beliau menyarankan kami untuk memberitahukan saudara teman saya untuk mengiklan di Cikarang, tetapi teman saya berkara apabila begitu bisa memakan waktu sementara ada sebuah dokumen yang hanya berlaku beberapa hari (saya lupa dokumennya). 

Mendengar jawaban teman saya akhirnya bapak polisi menyarankan untuk mengiklan di Jogja saja. Jawaban ini membuat saya bertanya kepada beliau, masak hilang di Cikarang iklannya di Jogja pak. Jawaban saya membuat bapak polisi berpikir sejenak dan mungkin karena iba akhirnya beliau memberikan solusi yang ok punya menurut saya. Beliau tetap menekankan kalau beriklan itu penting, walaupun hanya terlihat sebagai sebuah formalitas. "Ini harus tetap ada bukti kalau sudah mengiklan di koran dan radio. Dari pada mas nya ke kantor koran dan kantor radio (2 tempat yang berbeda) lebih baik ke foto kopian (nama tempat foto kopi), di sana bisa membantu untuk menyiarkan ke radio dan koran", begitulah kira-kira kata jawaban beliau. Merasa sudah mendapatkan solusi akhirnya kami berterimakasih kemudian pamit dan langsung menuju foto kopian yang disarankan. Sungguh ketidak tahuan bisa membuat repot, seandainya tahu kalau harus ada iklan pasti akan kami urus terlebih dahulu. Syukurnya ada teknologi yang namanya foto kopian. :D

Setibanya di foto kopian kami langsung mengatakan keperluan kami di sana. Kami langsung dilayani oleh seorang pria. Mas ini meminta beberapa data dan menuliskannya pada bukti pembayaran. Berikut bukti pembayaran yang kami terima :

Gambar 1. Bukti Iklan

Untuk part 2 dapat dilihat di sini

Kembali lagi dengan cerita pribadi saya. Selasa, 8 Desember 2015 yang lalu saya menemani teman saya mengurus STNK hilang. Ternyata hal ini merupakan suatu kegiatan yang cukup melelahkan. Saya akui, hal ini menjadi lebih melelahkan dikarenakan ketidak tahuan kami akan prosedur pengurusan yang berlaku. Karena itulah maka saya menuliskan pengalaman saya ini dan membagikannya dengan teman-teman. :) Saya akan menulis secara berurutan proses yang kami lakukan.

Pertama-tama akan saya ceritakan terlebih dahulu latar belakang hilangnya STNK. STNK yang hilang merupakan milik saudara teman saya. Nomor kendaraan yang tertera pada STNK adalah nomor kendaraan Sleman, sementara STNK hilang di daerah Cikarang. Karena nomor kendaraan bukan daerah Cikarang, maka harus diurus ke daerah asal. Dari Cikarang saudara teman saya mengirimkan berkas-berkas yang nantinya akan digunakan, yakni :

  1. BPKB asli
  2. KTP asli
  3. Foto kopi STNK  (untungnya STNK pernah di-scan sebelumnya)
  4. Surat hilang dari kepolisian Cikarang


Bermodalkan berkas-berkas tersebut teman saya pergi mengurus ke Samsat Bantuan di daerah Maguwo (karena samsat ini lebih dekat daripada samsat pusat yang berada di Jalan Magelang km 13). Dia ke samsat pembantu juga sekalian untuk membayar pajak kendaraanya sendiri. Jadi harapannya, sekali mendayung dua-tiga pulau terlewati. Ternyata, samsat pembantu tidak memiliki wewenang untuk mengurus STNK hilang. Disini lebih ke pembayaran pajak kendaraan. Dari samsat ini teman saya diarahkan untuk menuju samsat pusat bagian cek fisik.

Karena percobaan yang pertama gagal, akhirnya mau tidak mau harus ke samsat pusat. Nah yang di samsat pusat ini saya baru ikut menemani. Saya sudah biasa membayar pajak kendaraan saya sendiri. Sejak 2010 yang lalu tidak ada satupun pembayaran pajak saya yang terlewatkan #nyombongsek ;D. 

Kami memutuskan untuk berangkat sepagi mungkin dengan harapan antrian yang ada belum terlalu panjang. Kami tiba di samsat pusat sekitar pukul 08.10 dan langsung menuju bagian cek fisik kendaraan. Dibagian ini tidak ada nomor antri, karena kami tidak tahu prosedur pengantrian kami memutuskan untuk melihat bagaimana cara orang mengantri. Ternyata kita langsung menaruh berkas di loket dan menunggu petugas memanggil nama yang tertera pada STNK. Setelah giliran kami, ternyata di bagian ini belum bisa diproses dikarenakan harus disahkan terlebih dahulu. Kami harus meminta pengesahan dibagian BPKB Polres. 

Karena kami pikir polres itu jauh kami berkendara meuju kesana. Ternyata polres dan samsat pusat tadi hanya berjarak sekitar 300 meter. Tetapi kami tetap bersyukur kami memutuskan menggunakan kendaraan, karena saat kami tiba disana pintu gerbang masuk belum dibuka. Beberapa polisi masih berkumpul di lapangan, sepertinya sedang apel pagi, Karena kami tidak tahu kapan polres baru benar-benar buka, kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu. Kami tiba di tempat makan sekitar setengah 9 pagi. Kami makan di Soto Barokah atau apalah namanya (saya lupa). Saya hanya ingat soto terletak tepat di U turn dan logo dari tempat makan tersebut mirip dengan Kolonel Sanders KFC. Di spanduk rumah makan juga tertulis tanpa vetsin, micin dan sejenisnya.

Tepat jam 9 kami beranjak dari tempat duduk dan membayar makanan kami. Setelah itu kami langsung malanjutkan perjalanan. Di perjalanan kami memutuskan untuk memakirkan kendaraan di samsat dan berjalan kaki ke polres. Setelah tiba di Polres kami tidak tahu harus kemana, syukurnya ada bapak parkir yang bisa kami tanyai. Akhirnya kami tiba dibagian pengurusan BPKB. Tiba disini kamipun biangung karena tidak jelas harus kemana, banyak ruangan. Hal yang cukup menyedihkan adalah ruangan informasi kosong. Akhirnya teman saya memutuskan untuk bertanya pada bagian yang rame dikunjungi orang lain, yakni bagian cek fisik dengan loket kaca. Disana saat bertanya mengenai harus kemana mengurus STNK hilang, tanpa mehilat berkas, bapak yang bertugas langsung bertanya, "Apakah sudah dibuat berita hilang di radio dan koran?" Karena belum jadi tidak bisa diproses.

Mendapatkan pelayanan yang joss, ekspresi wajah teman saya jadi tidak karuan. Yah, disinilah mengapa sebaiknya pergi bersama teman jika mengurus hal yang belum jelas. Agar kita tidak tenggelam ditengah ketidak pastian. Kami berunding dan akhirnya memutuskan untuk menunggu ruang informasi yang kosong terisi kembali (untuk menanyakan dan memperjelas perihal syarat apa saja yang kami masih kurang, agar kami dapat mempersiapkan), Setelah menunggu sekitar 15 menit dan tak ada tanda-tanda yang menunjukkan ruang tersebut akan terisi, maka kami beranjak dari tempat duduk. Kami celingak-celinguk mencari orang berseragam yang sekiranya bisa kami tanyai. Tidak berapa lama ada seorang bapak yang bertanya pada seorang polisi. Polisi tersebut menjawab dengan ramah dan seksama. Dalam hati saya berkata, "Bapak ini ni yang bisa saya tanyai". Setelah bapak sebelumnya selesai saya menyapa bapak polisi tersebut dan menjelaskan permasalahan yang sedang saya alami. Dari bapak polisi ini saya mendapatkan nama dan ruangan polisi yang bisa saya tanyai lebih lanjut perihal STNK hilang.

Kami langsung menuju ruangan yang ditunjukkan untuk menemui bapak polisi yang ketiga. Tiba di ruangan, kami disapa dengan ramah. Berkas pun langsung kami tunjukkan. Bapak polisi ini juga melihat berkas dengan seksama. Beliau berkata kami hanya kurang melampirkan bukti penerbitan berita di koran dan radio saja. Saya bertanya apakah memang harus, soalnya di daerah hilangnya STNK saat saudara teman saya mengurus surat kehilangan di kantor polisi disana, sama sekali tidak diminta untuk membuat berita kehilangan di radio dan koran. Bapak ini berkata kalau itu merupakan sebuah formalitas yang menunjukkan kalau pemohon sudah berusaha mencari sebelum meminta dibuatkan STNK yang baru. Beliau menyarankan kami untuk memberitahukan saudara teman saya untuk mengiklan di Cikarang, tetapi teman saya berkara apabila begitu bisa memakan waktu sementara ada sebuah dokumen yang hanya berlaku beberapa hari (saya lupa dokumennya). 

Mendengar jawaban teman saya akhirnya bapak polisi menyarankan untuk mengiklan di Jogja saja. Jawaban ini membuat saya bertanya kepada beliau, masak hilang di Cikarang iklannya di Jogja pak. Jawaban saya membuat bapak polisi berpikir sejenak dan mungkin karena iba akhirnya beliau memberikan solusi yang ok punya menurut saya. Beliau tetap menekankan kalau beriklan itu penting, walaupun hanya terlihat sebagai sebuah formalitas. "Ini harus tetap ada bukti kalau sudah mengiklan di koran dan radio. Dari pada mas nya ke kantor koran dan kantor radio (2 tempat yang berbeda) lebih baik ke foto kopian (nama tempat foto kopi), di sana bisa membantu untuk menyiarkan ke radio dan koran", begitulah kira-kira kata jawaban beliau. Merasa sudah mendapatkan solusi akhirnya kami berterimakasih kemudian pamit dan langsung menuju foto kopian yang disarankan. Sungguh ketidak tahuan bisa membuat repot, seandainya tahu kalau harus ada iklan pasti akan kami urus terlebih dahulu. Syukurnya ada teknologi yang namanya foto kopian. :D

Setibanya di foto kopian kami langsung mengatakan keperluan kami di sana. Kami langsung dilayani oleh seorang pria. Mas ini meminta beberapa data dan menuliskannya pada bukti pembayaran. Berikut bukti pembayaran yang kami terima :

Gambar 1. Bukti Iklan

Newer Posts Older Posts Home

Blog Archive

  • ►  2017 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2016 (15)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ▼  2015 (21)
    • ▼  December (6)
      • Diselamatkan Oleh Tix Point - Tiket(dot)com - ID
      • Dompet Weichen - Blibli - ID
      • Wawo - Tomohon, North Sulawesi
      • Kupon Loyalty - Blibli
      • Pengurusan STNK Hilang Ranmor Plat Sleman D.I. Yog...
      • Pengurusan STNK Hilang Ranmor Plat Sleman D.I. Yog...
    • ►  November (6)
    • ►  October (9)
Cinor Kaban. Powered by Blogger.

Join Regal Coin

Tag

Home ID ecommerce blibli Yogyakarta Jogja Jogjakarta Yogya belanja online my story blibli.com photography HDD Tomohon jalan-jalan touro 4 TB Gembira Loka Sleman Sulawesi Utara e-commerce info klikpay mataharimall ENG Ganjuran Gereja HKTY Ganjuran Kebun Binatang Wawo Zoo b1 ceritaku jne klikbca kuliner lazada macro mataharimall.com photographyEng tips 16GB Ambarawa Asoq B2 Breksi Dendeng Fujifilm XQ2 Gua Maria JD.ID JINGDONG JX JYSK Jet Express Kairoya Kerep Lemeq Lumia MDS Super Pro Solid Helm Full Face Manado Pasar Rumah Makan Lemeq Traditional Market almer helmet bca belanja biang biker bukalapak.com cinorkabanblog cole compatible catridge cx shop cxshop dompet flasdisk full face handphone harbolnas 2016 helm indosat lock&lock locknlock mataharistore mataharistore.com mds mds pro mystoryEng otg other pulsa rakuten rica-rica rw saksang sandisk shaker shopback shopback chrome extension smartfren stanley adams super t telkomsel tiket tiket.com tixpoint tokocatridge tumbler weichen xl

Popular Posts

  • Pengalaman Berbelanja Baju Online - Mataharimall.com-Mataharistore
    Hai..hai... Lama tak jumpa. Ternyata sekolah lagi itu sesuatu. Waktu, tenaga dan pikiran cukup tersita. Blog jadi kurang terawat. :(  K...
  • Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA)
    Sabtu 20 Februari 2015 yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Goa Maria Kerep Ambarawa. Seperti namanya, tempat ziara...
  • Gembira Loka Zoo - Jogja Part 3 (in General)
    As I said in the post before this one, I have this post in mind to actually begin using English (don't count in the post before this on...
  • Beli Pulsa di blibli.com? Bisa!
    Blibli kembali menambah fitur atau mungkin lebih tepatnya barang dagangan.:) Sekarang member dapat membeli pulsa melalui blibli.com. Untuk ...
  • Pengurusan STNK Hilang Ranmor Plat Sleman D.I. Yogyakarta
    Untuk part 2 dapat dilihat  di sini Kembali lagi dengan cerita pribadi saya. Selasa, 8 Desember 2015 yang lalu saya menemani teman saya m...
  • Jalan - Jalan Gereja HKTY Ganjuran, D.I. Yogyakarta
    Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke Ganjuran. Salah satu tempat wisata rohani di Yogyakarta. Wisata untuk merek...
  • Pengalaman Pertama Berbelanja di JD.ID
    Memasuki tahun ajaran baru, saya mempersiapkan segala keperluan saya. Buku tulis dan buku paket telah terbeli. Tinggal menunggu tanggal unt...
  • Kuliner Kalimantan - Rumah Makan Lemeq, DI Yogyakarta
    Setelah beberapa kali bolak balik dan selalu tutup, beberapa waktu yang lalu teman saya Roy mengatakan kalau RM Lemeq sudah buka kembali. T...
  • Kuliner Ganjuran, Yogyakarta-Indonesia
    Melanjutkan pos tentang Ganjuran, pos sebelumnya dapat dilihat di sini ( link ). Selain melihat keindahan alam dan wisata rohani, Ganjuran ...
  • Batman V Superman Merchandise - Blibli.com
    Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengikuti promo di situs blibli.com. Tetapi ID saya bermasalah. Akhirnya saya meminjam ID teman...
Copyright 2016 cinorkabanblog.
Designed by OddThemes